di Dalam KA Sembrani

di Dalam KA Sembrani

Minggu, 22 Agustus 2010

KKW (Kereta Khusus Wanita)

DEPOK - Terobosan baru dilakukan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ). Perusahaan penyedia jasa layanan kereta api lintas Jabodetabek itu Kamis (19/8) resmi meluncurkan gerbong kereta khusus wanita (KKW). Peluncuran gerbong KKW tersebut disambut meriah banyak kalangan. Termasuk, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Men PP dan PA) Linda Amalia Sari Gumelar.

"Ini bukanlah kebijakan yang memanjakan perempuan. Tapi, lebih dari itu, yakni upaya mencegah kejahatan terhadap perempuan di kereta api," ungkapnya saat peluncuran gerbong KKW di Depo KRL Ratu Jaya Citayam, Depok, kemarin (19/8).

Gerbong KKW itu, lanjut Linda, memberikan banyak kelebihan bagi kaum perempuan. Tak hanya diperlakukan berbeda dan terpisah dari gerbong umum, gerbong tersebut juga memiliki fasilitas yang lebih baik. Setidaknya, kata dia, kenyamanan pendingin udara atau AC dalam gerbong KKW tersebut terasa lebih sehat karena menggunakan bahan pendingin yang ramah lingkungan.

"AC-nya menggunakan bahan hidrokarbon. Itu bahan yang sangat ramah lingkungan. Jadi, nyaman digunakan, juga aman bagi lingkungan," paparnya.

Selain itu, Linda memastikan gerbong KKW tersebut bakal menjadi moda transportasi yang aman bagi kaum perempuan. Sebab, dalam setiap gerbong, disiagakan petugas keamanan perempuan. "Dengan begitu tidak ada lagi ketakutan kaum perempuan selama berada di dalam kereta," ujarnya.

Gerbong KKW tersebut merupakan fasilitas yang disiapkan dalam setiap rangkaian KRL. KKW yang menggunakan KRL seri 7000 itu akan dioperasikan melayani lintas Jakarta Kota-Bekasi, Jakarta Kota-Bogor, dan Tanah Abang-Serpong.

Gerbong khusus perempuan akan ditempatkan di paling depan dan paling belakang. Para perempuan tidak terlalu sulit mencari gerbong KKW tersebut. Terdapat gambar khusus yang dipasang di gerbong KKW. Yakni, gambar figur perempuan kecil bertulisan Kereta Khusus Wanita. Dilengkapi pula dengan dua tanda larangan bagi calon penumpang laki-laki dan perempuan berpasangan.

Untuk sementara, PT KCJ menyiapkan gerbong KKW pada tiga rangkaian KRL saja dan bakal ditambah secara bertahap. Gerbong KKW tersebut hanya ada di KRL ekonomi dan KRL AC ekspres.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi yang secara langsung meresmikan pengoperasian gerbong KKW dan KRL seri 7000 tersebut menuturkan, terobosan itu merupakan wujud pelayanan transportasi kereta api bagi publik pengguna kereta api.

"Ini merupakan ide-ide yang istimewa dan terobosan baru yang patut dipuji. Semoga ke depan perkeretaapian di Indonesia bisa lebih baik dan bisa diandalkan, sehingga menjadi alat transportasi utama bagi warga di Indonesia," tuturnya.

KA Bogowonto

Purwokerto, 13/8/2010 (Kominfo-Newsroom) PT Kereta Api DaerahOperasi V Purwokerto, Jawa Tengah, akan meluncurkan KA ekonomi plusdengan nama “Bogowonto” jurusan Kutoarjo-Pasar Senen pascalebaran.

“KA ekonomi yang dilengkapi pendingin udara (AC) ini akandiluncurkan sekitar H+1 atau H+2 Lebaran, sehingga dapat digunakanuntuk mengangkut penumpang pada masa arus balik,” kata Kepala HumasDaop V Purwokerto Surono di Purwokerto, Jumat (13/8).

KA Bogowonto tersebut merupakan KA ekonomi jarak jauh pertama diIndonesia yang dilengkapi pendingin udara dan direncanakan akandiberangkatkan dari Stasiun Kutoarjo setiap hari pukul 18.20 WIBdengan harga tiket diperkirakan berkisar antara Rp60.000 – Rp70.000per orang.

Sementara KA Kutojaya jurusan Kutoarjo-Pasar Senen yang biasaberangkat pada jam tersebut, akan diberangkatkan pada malam harinyasebagai KA Kutojaya Lebaran.

Akan tetapi setelah masa angkutan Lebaran selesai, kata dia, KAKutojaya akan tetap diadakan tetapi kemungkinan mengalamipergeseran jam pemberangkatannya.

“Tidak menutup kemungkinan KA Kutojaya yang semuladiberangkatkan pukul 18.20 WIB akan bergeser ke pagi hari. Selamaini belum ada KA ekonomi tujuan Jakarta yang diberangkatkan dariKutoarjo pada pagi hari,” katanya.

Senin, 08 Maret 2010

cc 204

Lokomotif CC 204 adalah salah satu jenis lokomotif yang dibuat khusus di Indonesia, yaitu hasil kerjasama antara PT General Electric Lokomotif Indonesia dan Industri Kereta Api Madiun (INKA). Lokomotif ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu CC204 produksi pertama yang bentuknya seperti CC201, dan CC204 produksi kedua yang bentuknya seperti CC203.

Keduanya sama-sama bergandar Co'Co'. Artinya adalah lokomotif dengan dua bogie, dimana setiap bogie mempunyai tiga poros penggerak yang masing-masing degerakkan oleh motor tersendiri. Lokomotif ini adalah lokomotif tercanggih di Indonesia saat ini, loko ini mempunyai komponen komputer Brighstar SiriusTm; yang dikembangkan oleh General Electric USA sehingga lokomotif jenis ini mampu memitigasi kerusakan sekitar 45 menit sebelum kerusakan itu terjadi. Mayoritas loko ini terletak di dipo lokomotif Bandung (BD). Lokomotif CC204 08-seterusnya dibeli oleh PT. KAI senilai Rp 2.000.000.000. Lokomotif ini memiliki daya tarik yang relatif kuat, jika loko lain hanya mampu menarik 8-10 rangkaian saja pada tanjakan, namun, loko ini mampu menarik hingga 15 gerbong. Kecepatan maksimal lokomotif ini 120 km/jam.

Salah satu point untuk membedakan loko ini dengan CC201/CC203, yaitu tidak adanya logo Departemen Perhubungan di bagian depan loko ini saat kondisi short hood (hidung pendek).


Lokomotif CC204 produksi pertama (Nomor seri 01 - 07)

Lokomotif CC204 produksi pertama adalah lokomotif diesel elektrik dengan transmisi daya elektrik AC-DC yang merupakan hasil rehab dari lokomotif CC201 yang dilakukan pada tahun 2003.

Namun, ukuran utama, bagian rangka dasar, bogie, body sama dengan lokomotif CC201. Lokomotif CC204 01 - 07 dialokasikan di dipo lokomotif Bandung, Jatinegara, Sidotopo, dan Yogyakarta.

  • Berikut ini adalah daftar lokomotif CC 201 yang dimodifikasi menjadi lokomotif CC 204:
    • CC 201 03 menjadi CC 204 01
    • CC 201 11 menjadi CC 204 02
    • CC 201 16 menjadi CC 204 03
    • CC 201 37 menjadi CC 204 04
    • CC 201 32 menjadi CC 204 05
    • CC 201 06 menjadi CC 204 06
    • CC 201 12 menjadi CC 204 07

Lokomotif CC204 produksi kedua (Nomor seri 08 - dan seterusnya)

Pada tahun 2006 - 2008 telah dioperasikan lokomotif CC204 baru yang mempunyai bentuk kabin yang berbeda dengan lokomotif CC204 01 - 08. Bentuk kabin lokomotif CC204 yang ini sama persis dengan bentuk lokomotif CC203.

Namun, komponen lain seperti, mesin diesel, motor traksi, bogie, dan seterusnya sama dengan lokomotif CC204 sebelumnya. Alokasi lokomotif ini berada di dipo lokomotif Bandung.


Selasa, 02 Februari 2010

KERJA KERAS AMANKAN BONEK

Rombongan suporter Persebaya yang terkenal dengan sebutan bonek alias bondo nekat, Jum’at 22 Januari 2010 dengan KA Pasundan dari Surabaya ke Bandung dan Minggu 24 Januari 2010 dari Bandung pulang ke Surabaya ,tak pelak membuat jajaran PT Kereta api (Persero) yang dilaluinya bekerja keras untuk mengamankannya.

Daop V Purwokerto yang wilayahnya dilalui rombongan bonek, selama 2 hari harus berkonsentrasi penuh untuk mengamankan rombongan supporter yang kemungkinan dapat mengganggu keamanan dan ketertiban. Tidak kurang 500 personil polisi dikerahkan untuk pengamanan sepanjang lintas Kutoarjo – Banjar.

Di stasiun Kebumen pegawai dan aparat keamanan bekerja keras menurunkan bonek yang memenuhi atap kereta, karena kereta api akan melewati Terowongan Ijo yang ruang bebasnya sangat sempit. Sebanyak kurang lebih 200 bonek harus dibawa dari Stasiun Kebumen ke stasiun Ijo disebelah barat terowongan dengan menggunakan truk kepolisian.

Polres Cilacap mengerahkan 150 petugas yang dibantu 30 petugas dari Polsek Kroya untuk mengantisipasi bonek di stasiun Kroya, karena KA Pasundan harus berhenti di Kroya untuk keperluan operasional. Atas masukan dari Kapolsekta Kebumen, Marjono akhirnya diputuskan KA Pasundan dari Kroya sampai Banjar berjalan langsung. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dilakukan bonek pada waktu KA berhenti, karena keterbatasan petugas pengamanan.

Bonek sedang memenuhi lokomotif KA Pasundan jurusan Bandung-Surabaya
di Stasiun Kroya tanggal 24 Januari 2010 Pukul 18.30 WIB.

Minggu 24 Januari 2010 perjalanan kembali rombongan bonek dari Bandung ke Surabaya, Daop 2 Bandung menjalankan KLB khusus bonek . Belum cukup dengan itu, KA Pasundanpun dipakai khusus untuk mengangkut bonek, dengan perjalanan luar biasa yang hanya berhenti di stasiun Banjar, Patukan dan Madiun untuk pergantian awak ka.

Malamnya , pukul 20.30 kembali stasiun Kroya mendapat “kiriman” tidak kurang 150 sisa bonek yang naik KA Serayu. Beruntung KA Gaya Baru Malam dari Jakarta ke Surabaya masuk tidak lama kemudian, sehingga seluruh sisa bonek tersebut bisa diangkut.

Operasi pengamanan bonek di Daop V Purwokerto dapat berlangsung tertib karena kerja sama yang terjalin baik antara PT Kereta Api (Persero) Daop V dengan jajaran Polres Banyumas, Cilacap, Kebumen dan Purworejo serta Polsek- Polsek terkait di wilayah tersebut. Diharapkan angkutan supporter sepakbola ke depan yang akan naik kereta api dapat dikoordinir dengan lebih baik agar tidak menimbulkan kerugian bagi PT. KA maupun masyarakat lainnya.

SINERGI PT. KA DENGAN PT. KRAKATAU STEEL DALAM ANGKUTAN BAJA COIL

Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengangkat tongkat pemberangkatan KA sebagai
tanda diresmikannya perjalanan perdana KA Baja Coil dengan PT Krakatau Steel di Cilegon, Banten.

PT. Kereta Api (Persero) kembali memantapkan angkutan barangnya melalui kerjasama dengan PT. Krakatau Steel (PT. KS) berupa produk Baja Coil dari pabrik PT. KS di Cilegon ke Kalimas, Surabaya. Kamis (28/1) lalu di Cilegon, dilakukan peresmian sekaligus perjalanan perdana KA Baja Coil oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.

Acara tersebut juga dihadiri Dirjen Kereta Api Tunjung Inderawan, Wakil Direktur Utama PT. KA Sudarmo Ramadhan, Direktur Komersial Sulistyo Wimbo Hardjito, EVP DAOP 1 Jakarta Mulianta Sinulingga, Direktur Pemasaran PT. KS Irvan Kamal Hakim, dan sejumlah pejabat lainnya.

KA Baja Coil terdiri dari 16 gerbong datar dengan kapasitas angkut 30 ton per gerbong. Soft launching uji coba sudah dimulai sejak 13 Desember 2009 dan dalam kurun waktu tersebut dilakukan evaluasi terhadap berbagai permasalahan angkutan barang. Hasilnya, PT. KS dan PT. KA sepakat meningkatkan sinergi karena banyaknya keuntungan yang didapat. ”Pengangkutan baja coil melalui KA akan mengurangi kerusakan jalan akibat baja yang beratnya hingga 16 ton. Secara keamanan dan keselamatan pengangkutan barang juga akan lebih terjamin,” ungkap Sudarmo Ramadhan dalam sambutannya.

Hal itu senada dengan yang diucapkan oleh Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (KS) Irfan Kamal Hakim. Menurutnya, PT KS akan meningkatkan produksinya dari 2,5 juta ton per tahun menjadi 3,75 juta ton per tahun mulai tahun 2013. “Peningkatan produksi itu akan berdampak pada pengangkutan baja yang pada akhirnya bisa merusak badan jalan. Selain itu, berbeda dengan angkutan truck, melalui KA bisa mencegah permasalahan terkait kemacetan lalu lintas,” tandasnya.

Bambang Susantono selaku Wakil Menteri Perhubungan menyatakan bahwa masalah ketepatan waktu perjalanan KA dan disiplin bongkar muat merupakan hal penting yang perlu dicermati dalam sinergi kerjasama antara PT. KA dan PT. KS ini agar kepentingan bisnis kedua belah pihak dapat berjalan baik. Selanjutnya, Wakil Menhub mengatakan bahwa Pelabuhan Cigading merupakan salah satu pelabuhan curah terbesar di Indonesia, dan dengan adanya peningkatan produksi PT. KS sebesar 20.000 ton per bulan tujuan Surabaya telah disikapi dengan baik oleh PT. KA melalui penambahan frekuensi KA. Selain itu, Bambang menandaskan bahwa faktor penting yang perlu mendapat perhatian serius adalah jarak tempuh, komoditas angkut, waktu peredaran gerbong, dan pengaturan jumlah KA secara optimum. Pada akhir sambutannya, Bambang menyatakan bahwa pengoperasian KA Baja Coil ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam merevitalisasi perkeretaapian di Indonesia. “Dengan KA bisa mendukung perubahan perekonomian masyarakat, karena KA lebih cepat dan ekonomis,” pungkasnya.

Usai memberikan sambutan, rombongan wakil menteri dan juga seluruh tamu undangan yang hadir diajak menuju lokasi peresmian KA Baja Coil. Bambang Susantono mengenakan pet merah dan mengangkat semboyan sebagai petugas PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) meniup peluit panjang tanda diresmikannya perjalanan perdana kereta api barang tersebut.

Sementara itu Direktur Komersial, Sulistyo Wimbo Hardjito disela-sela acara peresmian mengatakan bahwa pengangkutan oleh kereta api menguntungkan perusahaan karena lebih cepat. Jika menggunakan truk, maka perjalanannya mencapai 7 hari waktu perjalanan sedangkan menggunakan KA, waktu tempuhnya hanya 3 hari. Otomatis, PT. KS dapat mendistribusikan komoditinya dengan volume yang jauh lebih banyak daripada sebelumnya. Lebih dari itu juga turut mempertahankan kualitas jalan. “Satu rangkaian kereta api dengan 16 gerbong mampu mengangkut 480 ton baja, setara dengan 12 thrailer kontainer ukuran 40 ton,” ujarnya. Selanjutnya Wimbo mengatakan bahwa pengembalian rangkaian gerbong dari Kalimas ke Jakarta akan diisi dengan angkutan peti kemas, sehingga rangkaian tersebut akan optimal terisi secara bolak balik. Tarif yang telah disepakati adalah Rp. 180.000,- per ton belum termasuk ppn.

Kamis, 28 Januari 2010

PRESIDEN GUNAKAN KERETA API MENUJU CIREBON DALAM RANGKA PERESMIAN TOL KANCI

Selasa (26/1), Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono berkenan menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir menuju Cirebon (pp) dalam rangka peresmian tol ruas Kanci - Pejagan di Cirebon, penyerahan Kartu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan peresmian Proyek Infrastukrur lainnya. Rombongan diikuti oleh delapan menteri yaitu Menhub Freddy Numberi, Menpora Andi Malarangeng, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Menkokesra Agung Laksono.

Perjalanan tersebut diikuti juga oleh Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, Direktur Utama PT. Kereta Api (Persero) Ignasius Jonan, Wakil Direktur Utama Soedarmo Ramadhan, Direktur Operasi Bambang Irawan, Direktur Pengembangan Usaha Julison Arifin dan sejumlah pejabat BUMN lainnya. Rombongan menggunakan KA yang berangkat dari Stasiun Gambir pukul 06.46 WIB menempuh perjalanan selama tiga jam sampai di Stasiun Cirebon Kejaksan pukul 09.41 WIB. Selama dalam perjalanan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono sangat menikmati suasana di dalam kereta wisata milik PT. KA dengan hidangan nasi goreng favoritnya yang merupakan khas kereta api.

Foto kiri: (Dari kiri) Dirjen Perkeretaapian Tunjung Inderawan, Komisaris Utama PT. KA Budhi M. Suyitno, Dirut PT.KA Ignasius Jonan, dan Wakil Dirut PT.KA Soedarmo Ramadhan menyambut kedatangan Presiden SBY di Stasiun Cirebon sesaat sebelum rombongan kembali ke Jakarta.

Foto kanan: Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono didampingi Menteri Perhubungan Freddy Numberi menyapa penumpang di Stasiun Gambir setibanya menggunakan kereta api dari Cirebon.

Kereta wisata yang digunakan untuk mengangkut rombongan tersebut adalah kereta wisata Bali dan Toraja. Suasana di dalam kereta terlihat santai, nyaman, akrab dan terhibur dengan adanya karaoke ditemani hidangan makanan dan minuman dalam suasana yang hangat. Pada kesempatan tersebut Menhub Freddy Numberi, Mendagri Gamawan Fauzi bersama Menpora Andi malarangeng bernyanyi lagu dari Panbers, disaksikan para undangan yang berada di dalam kereta wisata.

Pukul 14.50 WIB, Presiden beserta rombongan kembali dari Stasiun Cirebon Kejaksan menuju Stasiun Gambir dan tiba pukul 17.45 WIB. Sepanjang perjalanan terlihat antusias masyarakat yang berjejer di sepanjang jalan kereta api menyambut Presiden sambil melambaikan tangan, karena mereka mengetahui bahwa Presiden menggunakan KA menuju Cirebon dan sebaliknya. Kereta Wisata yang nyaman tersebut juga dapat digunakan oleh masyarakat umum baik untuk keperluan bisnis, liburan bersama keluarga, prosesi pernikahan, atau acara eksklusif lainnya.

Jumat, 22 Januari 2010

PERJALANAN PANJANG SANG RODA BESI INDONESIA

PERJALANAN PANJANG SANG RODA BESI INDONESIA


Pusat Pelestarian Benda dan Aset Bersejarah menyelenggarakan acara pameran Heritage yang berlangsung (30/12 – 12/1) di Museum Sejarah Jakarta, Jl Taman Fatahilah Kota Jakarta Barat. Adapun tema dari pameran ini adalah “ PERJALANAN PANJANG SANG RODA BESI “ yang akan menceritakan sejarah perkeretaapian Indonesia sejak awal berdirinya hingga saat ini dengan upaya pelestarian yang tengah dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan juga benda bersejarah yang dimiliki oleh PT. Kereta Api (Persero).

Penyelenggaraan pameran ini merupakan salah satu upaya dari PT. Kereta Api (Persero) dalam mengembangkan unit kerja yang baru dimiliki dengan nama Pusat Pelestarian Benda dan Aset Bersejarah. Tugas utama dari unit ini adalah mendata, menjaga, merawat dan melaksanakan berbagai kegiatan konservasi atas berbagai aset bersejarah yang dimiliki PT KA serta mengembangkan rencana pengembangan dan peruntukkannya di masa mendatang.

Para pengunjung sedang menyaksikan karya yang dipamerkan di museum Fatahilah, Jakarta

Pameran ini dibuka langsung oleh EVP Heritage & Conservation Ella Ubaidi, ditandai dengan pemotongan pita palang pintu dihadiri oleh tamu undangan dari instansi terkait maupun masyarakat umum. Dalam sambutannya Ella Ubaidi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan sejarah panjang perkeretaapian Indonesia sejak masa awal berdirinya hingga saat ini berikut upaya-upaya pelestarian yang tengah dilakukan untuk menjaga kelestarian bangunan dan benda bersejarah yang dimiliki oleh PT. Kereta Api dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Selanjutnya dikatakan bahwa Kereta Api sudah ada jauh sebelum moda transportasi massal lainnya berkembang di Indonesia, karena usianya yang panjang dan perkembangannya maka PT. Kereta Api memiliki banyak sekali bangunan dan benda bersejarah yang selayaknya dipelihara dan dilestarikan. Benda-benda bersejarah ini tidak hanya terdiri dari bangunan-bangunan stasiun yang tersebar di berbagai wilayah di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi juga berbagai bangunan menarik, lokomotif serta kereta dan gerbong tua yang pernah memiliki peran penting dalam perkembangan Bangsa dan Negara Indonesia.

Pameran ini menampilkan foto-foto kereta, gerbong, jembatan, stasiun, terowongan dan bangunan bersejarah lainnya yang tersebar di wilayah kereta api Jawa dan Sumatera. Acara ini disambut baik oleh para pengunjung Kawasan Kota Tua, terbukti setelah acara pembukaan banyak pengunjung yang menyempatkan datang untuk melihat-lihat pameran. Ada juga pengunjung yang berfoto-foto mengabadikan moment selama di ruang pameran.

Jumat, 08 Januari 2010

Jadwal Keberangkatan KA















JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API
DARI STASIUN GAMBIR







No KA Nama Kereta Api Tujuan Kelas Berangkat Keterangan
2 Argo Bromo Anggrek Surabaya Pasar Turi Eksekutif 09.30

4 Argo Bromo Anggrek Surabaya Pasar Turi Eksekutif 21.30

8 Argo Lawu Solo Balapan Eksekutif 20.00

10 Argo Dwipangga Solo Balapan Eksekutif 08.00

12 Argo Sindoro Semarang Tawang Eksekutif 16.45

14 Argo Muria Semarang Tawang Eksekutif 07.15

16 Argo Gede Bandung Eksekutif 06.10

18 Argo Gede Bandung Eksekutif 09.10

20 Argo Gede Bandung Eksekutif 11.30

22 Argo Gede Bandung Eksekutif 14.30

24 Argo Gede Bandung Eksekutif 17.45

26 Argo Gede Bandung Eksekutif 19.30

28 Argo Jati Cirebon Eksekutif 09.00

30 Argo Jati Cirebon Eksekutif 17.10

32 Gajayana Malang Eksekutif 17.30 *
34 Bima Surabaya Gubeng Eksekutif 17.00

36 Sembrani Surabaya Pasar Turi Eksekutif 18.45 *
40 Taksaka I Yogyakarta Eksekutif 08.15

42 Taksaka II Yogyakarta Eksekutif 20.45

52 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 05.15

54 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 07.30 **
56 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 08.30

58 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 10.30

60 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 13.30

62 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 16.30 ***
64 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 20.30 ****
74 Gumarang Surabaya Pasar Turi Eksekutif/Bisnis 18.00 *
84 Purwojaya Purwokerto-Cilacap Eksekutif/Bisnis 05.45

92 Cirebon Ekspres Cirebon Eksekutif/Bisnis 06.00

94 Cirebon Ekspres Cirebon Eksekutif/Bisnis 09.35

96 Cirebon Ekspres Brebes Eksekutif/Bisnis 11.00

98 Cirebon Ekspres Cirebon Eksekutif/Bisnis 13.15

100 Cirebon Ekspres Cirebon Eksekutif/Bisnis 18.30








Keterangan




* : Berangkat dari Jakarta Kota.



** : Berjalan hari Senin/setelah libur.



*** : Berhenti di Cimahi.




**** : Berjalan pada waktu yang diperlukan.















PT. KERETA API (Persero)





Daerah Operasi I Jakarta





















JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API
DARI STASIUN PASAR SENEN







No KA Nama Kereta Api Tujuan Kelas Berangkat Keterangan
72 Bangunkarta Jombang Eksekutif 16.10
114 Senja Utama Solo Solo Balapan Bisnis 20.20
116 Fajar Utama Yogya Yogyakarta Bisnis 06.20
118 Senja Utama Yogya Yogyakarta Bisnis 19.20
120 Sawunggalih Utama I Kutoarjo Eksekutif/Bisnis 19.00 ****
122 Sawunggalih Utama II Kutoarjo Bisnis 08.15 ****
124 Senja Utama Semarang Semarang Tawang Bisnis 19.10
126 Fajar Utama Semarang Semarang Tawang Bisnis 07.15
142 Matarmaja Malang Ekonomi 14.00
144 Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng Ekonomi 12.20 *
148 Kertajaya Surabaya Pasar Turi Ekonomi 16.15 **
156 Progo Lempuyangan Ekonomi 21.00
168 Tawang Jaya Semarang Poncol Ekonomi 21.30
170 Serayu II Kroya Ekonomi 08.40 */***
172 Serayu IV Kroya Ekonomi 20.36 */***
176 Tegal Arum Tegal Ekonomi 15.18 *
- Senja Kediri Kediri Bisnis 15.00







Keterangan




* : Berangkat dari Jakarta Kota.



** : Berangkat dari Tanjung Priok.



*** : Lewat Kiaracondong (Bandung).



**** : Dilangsir ke Purworejo.


















JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API
DARI STASIUN JAKARTA KOTA







No KA Nama Kereta Api Tujuan Kelas Berangkat Keterangan
32 Gajayana Malang Eksekutif 17.15

36 Sembrani Surabaya Pasar Turi Eksekutif 18.30

74 Gumarang Surabaya Pasar Turi Eksekutif/Bisnis 17.45

144 Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng Ekonomi 12.00

170 Serayu II Kroya Ekonomi 08.25 *
172 Serayu IV Kroya Ekonomi 20.20 *
176 Tegal Arum Tegal Ekonomi 15.00








Keterangan




* : Lewat Kiaracondong (Bandung).






















PT. KERETA API (Persero)





Daerah Operasi I Jakarta





















JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API
DARI STASIUN TANAH ABANG







No KA Nama Kereta Api Tujuan Kelas Berangkat Keterangan
146 Brantas Kediri Ekonomi 15.30

154 Senja Bengawan Solo Jebres Ekonomi 19.30 *
162 Kutojaya (Swg Ekonomi) Kutoarjo Ekonomi 06.30 **







Keterangan




* : Dilangsir ke Wonogiri




** : Dilangsir ke Purworejo


















JADWAL KEBERANGKATAN KERETA API
DARI STASIUN JATINEGARA







No KA Nama Kereta Api Tujuan Kelas Berangkat Keterangan
16 Argo Gede Bandung Eksekutif 06.20

18 Argo Gede Bandung Eksekutif 09.22

20 Argo Gede Bandung Eksekutif 11.40

22 Argo Gede Bandung Eksekutif 14.42

24 Argo Gede Bandung Eksekutif 17.57

26 Argo Gede Bandung Eksekutif 19.40

28 Argo Jati Cirebon Eksekutif 09.12

30 Argo Jati Cirebon Eksekutif 17.10

52 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 05.27

54 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 07.45 *
56 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 08.42

58 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 10.42

60 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 13.32

62 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 16.42 **
64 Parahyangan Bandung Eksekutif/Bisnis 20.45 ***
72 Bangunkarta Jombang Eksekutif 16.22

74 Gumarang Surabaya Pasar Turi Eksekutif/Bisnis 18.22

84 Purwojaya Purwokerto-Cilacap Eksekutif/Bisnis 05.57

92 Cirebon Ekspres Cirebon Eksekutif/Bisnis 06.12

94 Cirebon Ekspres Cirebon Eksekutif/Bisnis 09.47

96 Cirebon Ekspres Brebes Eksekutif/Bisnis 11.12

98 Cirebon Ekspres Cirebon Eksekutif/Bisnis 13.27

100 Cirebon Ekspres Cirebon Eksekutif/Bisnis 18.42

114 Senja Utama Solo Solo Balapan Bisnis 20.32

116 Fajar Utama Yogya Yogyakarta Bisnis 06.32

118 Senja Utama Yogya Yogyakarta Bisnis 19.32

120 Sawunggalih Utama I Kutoarjo Eksekutif/Bisnis 19.12 ****
122 Sawunggalih Utama II Kutoarjo Bisnis 08.27 ****
124 Senja Utama Semarang Semarang Tawang Bisnis 19.22

126 Fajar Utama Semarang Semarang Tawang Bisnis 07.27

142 Matarmaja Malang Ekonomi 14.12

144 Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng Ekonomi 12.31

146 Brantas Kediri Ekonomi 15.46

148 Kertajaya Surabaya Pasar Turi Ekonomi 16.27 *****
154 Senja Bengawan Solo Jebres Ekonomi 19.47 ******
162 Kutojaya (Swg Ekonomi) Kutoarjo Ekonomi 06.47 ****
156 Progo Lempuyangan Ekonomi 21.12

168 Tawang Jaya Semarang Poncol Ekonomi 21.42

170 Serayu II Kroya Ekonomi 08.52 *******
172 Serayu IV Kroya Ekonomi 20.48 *******
176 Tegal Arum Tegal Ekonomi 15.30

- Senja Kediri Kediri Bisnis 15.12








Keterangan




* : Berjalan sitiap Senin/setelah libur.



** : Berhenti di Cimahi.




*** : Berjalan pada waktu yang diperlukan.



**** : Dilangsir ke Purworejo.




***** : Berangkat dari Tanjung Priok.



****** : Dilangsir ke Wonogiri.




******* : Lewat Kiaracondong (Bandung).

















Untuk pemesanan tiket dapat dilakukan 30 hari sebelum keberangkatan.


Pemesanan dapat dilakukan di stasiun-stasiun berikut :



1. Jakarta Kota




2. Gambir




3. Pasar Senen




4. Tanah Abang




5. Jatinegara




6. Manggarai




7. Bekasi




8. Bogor




9. Merak




Atau bisa juga melalui agen-agen tiket resmi yang bekerja sama dengan PT. Kereta Api (Persero).



F:\swg\4030388682_6bbbabd659_m.jpg






















































PT. KERETA API (Persero)





Daerah Operasi I Jakarta

KA Kertalaya Jadi Sarana Angkutan Favorit Mahasiswa Unsri

KA Kertalaya Jadi Sarana Angkutan Favorit Mahasiswa Unsri

Struktur rel bergelombang yang menjadi tapak dari gerbong-gerbong pengangkut batubara itu seakan tak penting untuk mereka persoalkan. Muda-mudi itu tetap terlihat nyaman menikmati perjalanan mereka di dalam kereta berudara sejuk dan penuh alunan musik itu.

Tak terasa, perjalanan dari Stasiun Kertapati di Kota Palembang menuju Stasiun Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, itu selesai sudah. Dengan kecepatan tempuh rata-rata 60 km/jam, kereta moderen berkepala biru muda dengan strip hijau bernama ”Kertalaya” ini hanya membutuhkan waktu antara 20-25 menit untuk menelusuri rel sepanjang 22,5 kilometer yang dilaluinya. Alunan beat-beat merdu yang disuarakan band-band masa kini dari lubang sejumlah pengeras suara di atas kepala, serasa meleburkan guncangan akibat tidak ratanya permukaan rel.

Sarana transportasi massal yang diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, awal Februari 2009 silam, ini memang dikhususkan penggunannya bagi para mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) dan para staf pengajarnya yang berdomisili di Kota Palembang. Nama ”Kertalaya” sendiri merupakan penggalan dari dua nama stasiun yang yang menjadi titik awal dan akhir perjalanannya: Kertapati dan Indralaya.

Di luar waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibandingkan bus, tingkat kenyamanan yang disuguhkan di dalam kereta moderen jenis railbus rakitan ini kian membuatnya lebih unggul. Rangkaian railbus ini terdiri dari 3 set kereta (gerbong) penumpang, dengan kapasitas angkut masing-masing 110 orang duduk dan berdiri, dengan perbandingan duduk 36 orang dan berdiri 74 orang.

Konstruksi railbus pertama yang dioperasikan di Indonesia ini berbentuk streamlined atau aerodinamis berbahan hybrid composite, jauh berbeda dengan kereta konvensional yang pernah ada di Indonesia yang menggunakan logam penuh. Struktur bogie atau rangkanya (chasis) menggunakan articulated bogie (menyatu dengan bodi) dan single axle atau sumbu roda tunggal, sehingga membuat gerbong dapat tetap "lekat" pada rangkaiannya jika mengalami anjlokan dalam kecepatan tinggi. Secara teori, rangkaian seperti ini lebih aman dibandingkan rangkaian KA konvensional.

Jika dipacu maksimal, railbus rakitan PT Inka Madiun yang mengandalkan mesin diesel elektrik berkapasitas 290 kilo volt ampere (KVA) ini mampu berlari dengan kecepatan hingga100 km/jam. Namun dalam pengoperasiannya, dengan alasan keamanan, PT Kereta Api Sub Divisi Regional III 1 Kertapati Sumatera Selatan, hanya memacu dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. ”Konstruksi rel yang bergelombang dan banyaknya penduduk yang hilir mudik di sekitar perlintasan menjadi alasan kami untuk tidak memacu railbus ini dengan kecepatan maksimal,” jelas Manajer PT KA Divre III.1 Kertapati, D. Odang Bhakti.

Lovi Aninda, mahasiswi semester pertama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, di ruang tunggu Stasiun Kertapati, mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menggunakan railbus ini dari pada naik bus. Selain jauh lebih murah, Kertalaya cukup sarat dengan fasilitas yang membuatnya begitu nyaman. ”Enak, sudah murah, full AC juga full music dan bersih. Sangat nyaman naik kereta ini, apalagi semua penumpangnya teman-teman satu kampus,” tutur Lovi, di ruang tunggu Stasiun Kertapati, Kota Palembang, Selasa, 15 Desember 2009.

”Dan, yang terpenting, jadwalnya tepat waktu,” imbuh dara manis berusia 18 tahun itu, yang langsung diamini dua rekannya, Dian dan Yuli. Dengan jadwal yang disesuaikan dengan waktu belajar mahasiswa, ketiganya mengaku sangat terbantu oleh pengoperasian KA Kertalaya ini, karena mereka bisa datang ke kampus tepat waktu.

***

Kendati jauh lebih moderen, lebih tepat waktu, serta jauh lebih nyaman dari angkutan jenis lain maupun KA konvensional yang pernah ada, KA Kertalaya memang tak seketika menjadi sarana angkutan umum favorit para mahasiswa dan staf pengajar di Unsri sebagaimana saat ini. Para mahasiswa, terutama, sempat mempermasalahkan besaran tarif yang dikenakan pada awal pengoperasian, yakni Rp3000 per orang.

Meskipun sesungguhnya tarif tersebut merupakan tarif bersubsidi yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Pemprov Sumsel dan PT KA Divre III Sumsel—di mana Pemprov Sumsel memberikan subsidi sebesar Rp1000 per orang atas selisih dari tarif dasar yang dikenakan PT KA sebesar Rp4000—mahasiswa menilai tarif Rp3000 masih terlalu tinggi. Alasan mereka, lokasi Stasiun Kertapati yang menjadi titik tolak tidak terletak di pusat kota. Kondisi ini membuat mereka harus mengeluarkan tambahan untuk ongkos perjalanan menuju stasiun. Atas dasar itulah sebagian besar mahasiswa lebih memilih tetap menggunakan Bus Mahasiswa yang dikontrak pihak manajemen kampus, yang biasa mengangkut mereka dari Palembang ke kampus Unsri di Indralaya.

Dengan menumpang bus mahasiswa yang bertarif Rp5.000 per orang, mereka mengaku bisa menghemat ongkos. Untuk menumpang bus mahasiswa, mereka cukup mendatangi sejumlah halte yang telah disediakan Dinas Perhubungan maupun di kampus Unsri Bukit Besar dengan berjalan kaki. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk bolak balik kampus-stasiun.

Namun saat ini, bus mahasiswa itu telah tiada. ”Kontraknya sudah habis dan tidak diperpanjang lagi oleh pihak kampus. Sebagai gantinya, pihak kampus menyediakan bus gratis untuk mengangkut mahasiswa dari kampus menuju stasiun Indralaya dan sebaliknya. Bus-bus itu datang dan pergi sesuai jadwal pemberangkatan dan kedatangan kereta,” Odang Bhakti menambahkan.

Dengan diputusnya kontrak bus mahasiswa tersebut, secara otomatis tingkat isian KA Kertalaya pun meningkat. Terlebih, sejak 10 Oktober 2009 lalu, tarif KA Kertalaya diturunkan menjadi Rp2500 per penumpang. ”Kenaikannya sangat signifikan sekali sejak bus mahasiswa tidak lagi beroperasi dan tarifnya diturunkan,” sambung M Baiki, asisten Manajer Sub Divre III.1 Kertapati Bidang Angkutan Penumpang.

Baiki memaparkan, Sepanjang bulan September, di mana tarif masih dipatok Rp3000 per penumpang, total penumpang yang diangkut KA Kertalaya hanya sebanyak 472 orang. Sementara pada Oktober, jumlahnya meningkat hingga tiga kali lipat, yaitu mencapai 1.393 penumpang. ”Sedangkan total penumpang yang diangkut selama bulan Nopember kemarin, totalnya mencapai 6.733 orang,” lanjut Baiki.

***

KA Kertalaya memang bukan sarana angkutan KA khusus pertama yang dioperaskan untuk mengangkut mahasiswa Unsri dari Kertapati menuju Indralaya dan sebaliknya. Sebelumnya, Pemprov Sumsel juga telah menjalin kerja sama pengoperasian KA bersubsidi bagi para mahasiswa dan staf pengajar Unsri, yaitu KA Seruni yang dioperasikan mulai Maret 2008.

KA Seruni merupakan rangkaian KA konvensional yang juga terdiri dari tiga set kereta penumpang dengan kapasitas angkut yang tak jauh berbeda. Tarif dan rutenya tak berbeda dengan Kertalaya, Rp2500 per penumpang sekali jalan tujuan Kertapati-Indralaya PP. Hanya saja, fasilitas yang tersedia di Seruni berbanding terbalik dengan yang ada di Kertalaya. KA Seruni tidak dilengkapi dengan sarana AC untuk menyejukkan ruangan maupun pemutar musik. Untuk mengusir udara panas, pihak PT KA hanya meng-install sejumlah kipas angin elektrik di setiap set kereta.

PT KA Divre III Sumsel menyandingkan pengoperasian KA Seruni dengan Kertalaya. Kedua-duanya melayani mahasiswa Unsri pada empat jadwal. Yaitu untuk pemberangkatan pukul 07.30 WIB dan 09.00 WIB dari Stasiun Kertapati menuju Indralaya, serta pemulangan pukul 09.30 WIB dan pukul 14.00 WIB pada rute sebaliknya.

Tujuan pengoperasian kereta api khusus bagi mahasiswa Unsri ini salah satunya adalah untukmengurangi beban jalan raya dan memenimalisasi tingkat kecelakaan jalan raya. Di sisi lain, KA untuk memberikan alternatif baru layanan transportasi bagi mahasiswa—yang selama ini digantungkan pada angkutan bus dan angkutan umum lainnya maupun kendaraan pribadi—untuk menjangkau kampus mereka di Indralaya yang berada agak di pinggiran kota, jauh di luar Kota Palembang. Kampus Unsri di Indralaya ini adalah kampus kedua yang statusnya kini menjadi kampus utama. Kampus yang areanya cukup luas itu menggantikan kampus lama di Kota Palembang yang saat ini digunakan untuk program kelas sore/ekstensi dan pasca sarjana serta beberapa kegiatan lain.

Selain memiliki kapasitas yang jauh lebih massif, jarak tempuh bepergian dengan KA juga jauh lebih pendek dan jadwalnya pun lebih teratur. Keuntungan lain yang tak kalah penting adalah tingkat keselamatan KA relatif jauh lebih tinggi dibandingkan angkutan darat lain seperti bus.

Sebagaimana diketahui, awal Juli 2009 lalu, Bus Mahasiswa Unsri sempat mengalami kecelakaan. Bus yang membawa sekitar 40 penumpang itu terbalik di Jalan Sriwijaya Raya KM 11, Indralaya, Ogan Ilir, sekitar pukul 09.00 WIB. Kecelakaan yang terjadi di lokasi yang berjarak beberapa kilometer dari kampus Unsri tersebut menelan korban jiwa. Kondektur bus nahas itu tewas di lokasi kejadian karena terimpit badan bus. Sementara tiga penumpang lain mengalami luka-luka.

”Bus relatif rentan mengalami kecelakaan di jalan raya. Karena itu, Pemprov Sumsel mengambil langkah untuk mengerjasamakan pengoperasian KA khusus ini buat mahasiswa Unsri. KA jauh lebih aman dan murah bagi mahasiswa,” tutur Ismawaty, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dinas Perhubungan Sumsel, saat ditemui di Stasiun Indralaya.

Ismawaty menambahkan, pihaknya saat ini tengah mewacanakan penambahan sarana bus feeder bagi mahasiswa dari kampus Unsri menuju Stasiun Indralaya. Karena menurutnya, kapasitas dua bus kecil yang disediakan pihak kampus saat ini relatif kurang memadai untuk melayani kebutuhan secara maksimal.

”Satu bus maksimal paling hanya mampu mengangkut berapa penumpang? Kasihan mahasiswa, karena takut telat masuk kuliah, mereka sering berjejalan di bus yang kecil itu. Anda bisa lihat sendiri, kan? Apalagi sekarang, tingkat isian KA Kertalaya maupun KA Seruni terus bertambah,” imbuhnya.

***

Jika berbicara tentang ketepatan waktu yang mengacu pada tren peningkatan jumlah penumpang KA Kertalaya dan Seruni saat ini, keterbatasan armada bus penjemput mahasiswa Unsri dari kampus menuju Stasiun Indralaya dan sebaliknya, pastinya akan menjadi masalah baru yang harus segera diselesaikan. Setidaknya, hal ini menjadi bahan pemikiran bagi pihak manajemen Unsri maupun pemerintah daerah setempat yang mengorientasikan pengoperasian KA khusus untuk melayani mahasiswa dan staf pengajar.

Namun begitu, bukan berarti PT KA Divre III Sumsel cukup berdiam diri menunggu aksi pemprov dan pihak Unsri untuk memikirkan pengadaan sarana penyambung antara Stasiun Indralaya dan kampus. Karena berdasarkan penuturan sejumlah mahasiswa, pada kurun dua minggu belakangan, waktu pemberangkatan KA Kertalaya dan Seruni kerap molor dari jadwal.

”Kemarin terlambat, sekarang juga telat. Seharusnya kereta sudah berangkat dari jam 9.00 tadi. Tapi sekarang sudah hampir jam 10.00, keretanya belum juga datang,” tutur Lovi.

Menjawab ini, Odang Bhakti mengatakan bahwa pihaknya saat ini pun tengah memikirkan hal tersebut. Diakuinya, bukan hanya jadwal perjalanan KA Seruni dan KA Kertalaya, jadwal KA-KA angkutan penumpang lain yang dilayani Stasiun Kertapati juga kerap terganggu karena sering berbenturan dengan program perjalanan KA pengangkut barang yang sangat padat setiap harinya.

Sebut saja misalnya KA batubara rangkaian panjang (Babaranjang), yang memiliki 28 jadwal perjalanan pergi-pulang per hari. Belum lagi ditambah dengan KA batubara reguler (18 jadwal, PP), KA Klinkers (4 jadwal, PP), KA pengangkut BBM (6 jadwal, PP), serta KA pengangkut pulp (2 jadwal, PP). Sedangkan jadwal KA penumpang yang dilayani meliputi 18 waktu perjalanan pergi-pulang.

Struktur perlintasan KA yang masih menggunakan single track (jalur tunggal) membuat kondisi tersebut relatif sulit untuk disikapi. Lain cerita jika infrastruktur perlintasan di wilayah ini sudah menerapkan pola jalur ganda (double track) atau pun jalur dwi ganda (double-double track).

”Memang dilematis, tapi memang begitu faktanya. KA penumpang harus sering mengalah dengan KA Babaranjang. Karena jika KA Babaranjang yang harus dikorbankan, tingkat kerugiannya akan berlipat-lipat jauh lebih besar ketika kita harus mengorbankan KA angkutan penumpang,” ungkap Odang.

Dalam sekali jalan, sebut Odang, biaya jasa operasional KA Babaranjang yang pelayanannya nonstop dilakukan selama 24 jam itu bisa mencapai hingga ratusan juta rupiah. ”Babaranjang biaya operasionalnya Rp227 juta sekali jalan. Sedangkan KA penumpang eksekutif Limeks Sriwijaya misalnya, hanya sekitar Rp20 jutaan. Apalagi kalau harus dibandingkan dengan KA kelas ekonomi, yang paling besar hanya sekitar Rp8 juta, kerugiannya pasti tinggi sekali,” imbuhnya.

Namun, Odang menegaskan, menghadapi persoalan tersebut pihaknya tidak akan menyerah pada keadaan. Kondisi ini dijadikan tantangan baginya dan seluruh jajaran di bawahnya. Karena dengan alasan apa pun, mutu pelayanan terhadap angkutan penumpang harus ditingkatkan, sementara di satu sisi pelayanan angkutan batubara di rute tersebut juga tidak boleh terhambat.

”Salah satu caranya mungkin akan kita sesuaikan lagi jadwal perjalanan KA program (Babaranjang) dengan KA penumpang. Misalnya, jangan sampai dua kereta diberangkatkan pada waktu yang bersamaan,” pungkasnya.

KA Kertalaya Jadi Sarana Angkutan Favorit Mahasiswa Unsri

KA Kertalaya Jadi Sarana Angkutan Favorit Mahasiswa Unsri

Struktur rel bergelombang yang menjadi tapak dari gerbong-gerbong pengangkut batubara itu seakan tak penting untuk mereka persoalkan. Muda-mudi itu tetap terlihat nyaman menikmati perjalanan mereka di dalam kereta berudara sejuk dan penuh alunan musik itu.

Tak terasa, perjalanan dari Stasiun Kertapati di Kota Palembang menuju Stasiun Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, itu selesai sudah. Dengan kecepatan tempuh rata-rata 60 km/jam, kereta moderen berkepala biru muda dengan strip hijau bernama ”Kertalaya” ini hanya membutuhkan waktu antara 20-25 menit untuk menelusuri rel sepanjang 22,5 kilometer yang dilaluinya. Alunan beat-beat merdu yang disuarakan band-band masa kini dari lubang sejumlah pengeras suara di atas kepala, serasa meleburkan guncangan akibat tidak ratanya permukaan rel.

Sarana transportasi massal yang diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, awal Februari 2009 silam, ini memang dikhususkan penggunannya bagi para mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) dan para staf pengajarnya yang berdomisili di Kota Palembang. Nama ”Kertalaya” sendiri merupakan penggalan dari dua nama stasiun yang yang menjadi titik awal dan akhir perjalanannya: Kertapati dan Indralaya.

Di luar waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibandingkan bus, tingkat kenyamanan yang disuguhkan di dalam kereta moderen jenis railbus rakitan ini kian membuatnya lebih unggul. Rangkaian railbus ini terdiri dari 3 set kereta (gerbong) penumpang, dengan kapasitas angkut masing-masing 110 orang duduk dan berdiri, dengan perbandingan duduk 36 orang dan berdiri 74 orang.

Konstruksi railbus pertama yang dioperasikan di Indonesia ini berbentuk streamlined atau aerodinamis berbahan hybrid composite, jauh berbeda dengan kereta konvensional yang pernah ada di Indonesia yang menggunakan logam penuh. Struktur bogie atau rangkanya (chasis) menggunakan articulated bogie (menyatu dengan bodi) dan single axle atau sumbu roda tunggal, sehingga membuat gerbong dapat tetap "lekat" pada rangkaiannya jika mengalami anjlokan dalam kecepatan tinggi. Secara teori, rangkaian seperti ini lebih aman dibandingkan rangkaian KA konvensional.

Jika dipacu maksimal, railbus rakitan PT Inka Madiun yang mengandalkan mesin diesel elektrik berkapasitas 290 kilo volt ampere (KVA) ini mampu berlari dengan kecepatan hingga100 km/jam. Namun dalam pengoperasiannya, dengan alasan keamanan, PT Kereta Api Sub Divisi Regional III 1 Kertapati Sumatera Selatan, hanya memacu dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. ”Konstruksi rel yang bergelombang dan banyaknya penduduk yang hilir mudik di sekitar perlintasan menjadi alasan kami untuk tidak memacu railbus ini dengan kecepatan maksimal,” jelas Manajer PT KA Divre III.1 Kertapati, D. Odang Bhakti.

Lovi Aninda, mahasiswi semester pertama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, di ruang tunggu Stasiun Kertapati, mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menggunakan railbus ini dari pada naik bus. Selain jauh lebih murah, Kertalaya cukup sarat dengan fasilitas yang membuatnya begitu nyaman. ”Enak, sudah murah, full AC juga full music dan bersih. Sangat nyaman naik kereta ini, apalagi semua penumpangnya teman-teman satu kampus,” tutur Lovi, di ruang tunggu Stasiun Kertapati, Kota Palembang, Selasa, 15 Desember 2009.

”Dan, yang terpenting, jadwalnya tepat waktu,” imbuh dara manis berusia 18 tahun itu, yang langsung diamini dua rekannya, Dian dan Yuli. Dengan jadwal yang disesuaikan dengan waktu belajar mahasiswa, ketiganya mengaku sangat terbantu oleh pengoperasian KA Kertalaya ini, karena mereka bisa datang ke kampus tepat waktu.

***

Kendati jauh lebih moderen, lebih tepat waktu, serta jauh lebih nyaman dari angkutan jenis lain maupun KA konvensional yang pernah ada, KA Kertalaya memang tak seketika menjadi sarana angkutan umum favorit para mahasiswa dan staf pengajar di Unsri sebagaimana saat ini. Para mahasiswa, terutama, sempat mempermasalahkan besaran tarif yang dikenakan pada awal pengoperasian, yakni Rp3000 per orang.

Meskipun sesungguhnya tarif tersebut merupakan tarif bersubsidi yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Pemprov Sumsel dan PT KA Divre III Sumsel—di mana Pemprov Sumsel memberikan subsidi sebesar Rp1000 per orang atas selisih dari tarif dasar yang dikenakan PT KA sebesar Rp4000—mahasiswa menilai tarif Rp3000 masih terlalu tinggi. Alasan mereka, lokasi Stasiun Kertapati yang menjadi titik tolak tidak terletak di pusat kota. Kondisi ini membuat mereka harus mengeluarkan tambahan untuk ongkos perjalanan menuju stasiun. Atas dasar itulah sebagian besar mahasiswa lebih memilih tetap menggunakan Bus Mahasiswa yang dikontrak pihak manajemen kampus, yang biasa mengangkut mereka dari Palembang ke kampus Unsri di Indralaya.

Dengan menumpang bus mahasiswa yang bertarif Rp5.000 per orang, mereka mengaku bisa menghemat ongkos. Untuk menumpang bus mahasiswa, mereka cukup mendatangi sejumlah halte yang telah disediakan Dinas Perhubungan maupun di kampus Unsri Bukit Besar dengan berjalan kaki. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk bolak balik kampus-stasiun.

Namun saat ini, bus mahasiswa itu telah tiada. ”Kontraknya sudah habis dan tidak diperpanjang lagi oleh pihak kampus. Sebagai gantinya, pihak kampus menyediakan bus gratis untuk mengangkut mahasiswa dari kampus menuju stasiun Indralaya dan sebaliknya. Bus-bus itu datang dan pergi sesuai jadwal pemberangkatan dan kedatangan kereta,” Odang Bhakti menambahkan.

Dengan diputusnya kontrak bus mahasiswa tersebut, secara otomatis tingkat isian KA Kertalaya pun meningkat. Terlebih, sejak 10 Oktober 2009 lalu, tarif KA Kertalaya diturunkan menjadi Rp2500 per penumpang. ”Kenaikannya sangat signifikan sekali sejak bus mahasiswa tidak lagi beroperasi dan tarifnya diturunkan,” sambung M Baiki, asisten Manajer Sub Divre III.1 Kertapati Bidang Angkutan Penumpang.

Baiki memaparkan, Sepanjang bulan September, di mana tarif masih dipatok Rp3000 per penumpang, total penumpang yang diangkut KA Kertalaya hanya sebanyak 472 orang. Sementara pada Oktober, jumlahnya meningkat hingga tiga kali lipat, yaitu mencapai 1.393 penumpang. ”Sedangkan total penumpang yang diangkut selama bulan Nopember kemarin, totalnya mencapai 6.733 orang,” lanjut Baiki.

***

KA Kertalaya memang bukan sarana angkutan KA khusus pertama yang dioperaskan untuk mengangkut mahasiswa Unsri dari Kertapati menuju Indralaya dan sebaliknya. Sebelumnya, Pemprov Sumsel juga telah menjalin kerja sama pengoperasian KA bersubsidi bagi para mahasiswa dan staf pengajar Unsri, yaitu KA Seruni yang dioperasikan mulai Maret 2008.

KA Seruni merupakan rangkaian KA konvensional yang juga terdiri dari tiga set kereta penumpang dengan kapasitas angkut yang tak jauh berbeda. Tarif dan rutenya tak berbeda dengan Kertalaya, Rp2500 per penumpang sekali jalan tujuan Kertapati-Indralaya PP. Hanya saja, fasilitas yang tersedia di Seruni berbanding terbalik dengan yang ada di Kertalaya. KA Seruni tidak dilengkapi dengan sarana AC untuk menyejukkan ruangan maupun pemutar musik. Untuk mengusir udara panas, pihak PT KA hanya meng-install sejumlah kipas angin elektrik di setiap set kereta.

PT KA Divre III Sumsel menyandingkan pengoperasian KA Seruni dengan Kertalaya. Kedua-duanya melayani mahasiswa Unsri pada empat jadwal. Yaitu untuk pemberangkatan pukul 07.30 WIB dan 09.00 WIB dari Stasiun Kertapati menuju Indralaya, serta pemulangan pukul 09.30 WIB dan pukul 14.00 WIB pada rute sebaliknya.

Tujuan pengoperasian kereta api khusus bagi mahasiswa Unsri ini salah satunya adalah untukmengurangi beban jalan raya dan memenimalisasi tingkat kecelakaan jalan raya. Di sisi lain, KA untuk memberikan alternatif baru layanan transportasi bagi mahasiswa—yang selama ini digantungkan pada angkutan bus dan angkutan umum lainnya maupun kendaraan pribadi—untuk menjangkau kampus mereka di Indralaya yang berada agak di pinggiran kota, jauh di luar Kota Palembang. Kampus Unsri di Indralaya ini adalah kampus kedua yang statusnya kini menjadi kampus utama. Kampus yang areanya cukup luas itu menggantikan kampus lama di Kota Palembang yang saat ini digunakan untuk program kelas sore/ekstensi dan pasca sarjana serta beberapa kegiatan lain.

Selain memiliki kapasitas yang jauh lebih massif, jarak tempuh bepergian dengan KA juga jauh lebih pendek dan jadwalnya pun lebih teratur. Keuntungan lain yang tak kalah penting adalah tingkat keselamatan KA relatif jauh lebih tinggi dibandingkan angkutan darat lain seperti bus.

Sebagaimana diketahui, awal Juli 2009 lalu, Bus Mahasiswa Unsri sempat mengalami kecelakaan. Bus yang membawa sekitar 40 penumpang itu terbalik di Jalan Sriwijaya Raya KM 11, Indralaya, Ogan Ilir, sekitar pukul 09.00 WIB. Kecelakaan yang terjadi di lokasi yang berjarak beberapa kilometer dari kampus Unsri tersebut menelan korban jiwa. Kondektur bus nahas itu tewas di lokasi kejadian karena terimpit badan bus. Sementara tiga penumpang lain mengalami luka-luka.

”Bus relatif rentan mengalami kecelakaan di jalan raya. Karena itu, Pemprov Sumsel mengambil langkah untuk mengerjasamakan pengoperasian KA khusus ini buat mahasiswa Unsri. KA jauh lebih aman dan murah bagi mahasiswa,” tutur Ismawaty, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dinas Perhubungan Sumsel, saat ditemui di Stasiun Indralaya.

Ismawaty menambahkan, pihaknya saat ini tengah mewacanakan penambahan sarana bus feeder bagi mahasiswa dari kampus Unsri menuju Stasiun Indralaya. Karena menurutnya, kapasitas dua bus kecil yang disediakan pihak kampus saat ini relatif kurang memadai untuk melayani kebutuhan secara maksimal.

”Satu bus maksimal paling hanya mampu mengangkut berapa penumpang? Kasihan mahasiswa, karena takut telat masuk kuliah, mereka sering berjejalan di bus yang kecil itu. Anda bisa lihat sendiri, kan? Apalagi sekarang, tingkat isian KA Kertalaya maupun KA Seruni terus bertambah,” imbuhnya.

***

Jika berbicara tentang ketepatan waktu yang mengacu pada tren peningkatan jumlah penumpang KA Kertalaya dan Seruni saat ini, keterbatasan armada bus penjemput mahasiswa Unsri dari kampus menuju Stasiun Indralaya dan sebaliknya, pastinya akan menjadi masalah baru yang harus segera diselesaikan. Setidaknya, hal ini menjadi bahan pemikiran bagi pihak manajemen Unsri maupun pemerintah daerah setempat yang mengorientasikan pengoperasian KA khusus untuk melayani mahasiswa dan staf pengajar.

Namun begitu, bukan berarti PT KA Divre III Sumsel cukup berdiam diri menunggu aksi pemprov dan pihak Unsri untuk memikirkan pengadaan sarana penyambung antara Stasiun Indralaya dan kampus. Karena berdasarkan penuturan sejumlah mahasiswa, pada kurun dua minggu belakangan, waktu pemberangkatan KA Kertalaya dan Seruni kerap molor dari jadwal.

”Kemarin terlambat, sekarang juga telat. Seharusnya kereta sudah berangkat dari jam 9.00 tadi. Tapi sekarang sudah hampir jam 10.00, keretanya belum juga datang,” tutur Lovi.

Menjawab ini, Odang Bhakti mengatakan bahwa pihaknya saat ini pun tengah memikirkan hal tersebut. Diakuinya, bukan hanya jadwal perjalanan KA Seruni dan KA Kertalaya, jadwal KA-KA angkutan penumpang lain yang dilayani Stasiun Kertapati juga kerap terganggu karena sering berbenturan dengan program perjalanan KA pengangkut barang yang sangat padat setiap harinya.

Sebut saja misalnya KA batubara rangkaian panjang (Babaranjang), yang memiliki 28 jadwal perjalanan pergi-pulang per hari. Belum lagi ditambah dengan KA batubara reguler (18 jadwal, PP), KA Klinkers (4 jadwal, PP), KA pengangkut BBM (6 jadwal, PP), serta KA pengangkut pulp (2 jadwal, PP). Sedangkan jadwal KA penumpang yang dilayani meliputi 18 waktu perjalanan pergi-pulang.

Struktur perlintasan KA yang masih menggunakan single track (jalur tunggal) membuat kondisi tersebut relatif sulit untuk disikapi. Lain cerita jika infrastruktur perlintasan di wilayah ini sudah menerapkan pola jalur ganda (double track) atau pun jalur dwi ganda (double-double track).

”Memang dilematis, tapi memang begitu faktanya. KA penumpang harus sering mengalah dengan KA Babaranjang. Karena jika KA Babaranjang yang harus dikorbankan, tingkat kerugiannya akan berlipat-lipat jauh lebih besar ketika kita harus mengorbankan KA angkutan penumpang,” ungkap Odang.

Dalam sekali jalan, sebut Odang, biaya jasa operasional KA Babaranjang yang pelayanannya nonstop dilakukan selama 24 jam itu bisa mencapai hingga ratusan juta rupiah. ”Babaranjang biaya operasionalnya Rp227 juta sekali jalan. Sedangkan KA penumpang eksekutif Limeks Sriwijaya misalnya, hanya sekitar Rp20 jutaan. Apalagi kalau harus dibandingkan dengan KA kelas ekonomi, yang paling besar hanya sekitar Rp8 juta, kerugiannya pasti tinggi sekali,” imbuhnya.

Namun, Odang menegaskan, menghadapi persoalan tersebut pihaknya tidak akan menyerah pada keadaan. Kondisi ini dijadikan tantangan baginya dan seluruh jajaran di bawahnya. Karena dengan alasan apa pun, mutu pelayanan terhadap angkutan penumpang harus ditingkatkan, sementara di satu sisi pelayanan angkutan batubara di rute tersebut juga tidak boleh terhambat.

”Salah satu caranya mungkin akan kita sesuaikan lagi jadwal perjalanan KA program (Babaranjang) dengan KA penumpang. Misalnya, jangan sampai dua kereta diberangkatkan pada waktu yang bersamaan,” pungkasnya.